Nata de Coco

Nata de Coco

Asal usul nata de coco ini ada di Filipina, negara di Asia Tenggara yang memiliki 7.641 pulau. Sejak penjajahan Spanyol, masyarakat Filipina sudah diajari cara budaya bercocok tanam, salah satunya budidaya nata de coco. Makanan ini merupakan hasil fermentasi dari air kelapa. Kata "Nata" berasal dari bahasa Spanyol dan berarti "krim". Nata berarti "alam" dalam bahasa Latin, yang berarti "mengambang". Nata dapat dibuat dari air kelapa, tebu dan jus buah. Saat ini, Filipina merupakan produsen nata terbesar di dunia. Nata de coco dari Filipina banyak diekspor ke Jepang.

Nata de coco merupakan makanan olahan berbahan dasar air kelapa yang mengalami proses fermentasi yang melibatkan bakteri Acetobacter xylinum, sehingga terjadi akumulasi biomassa yang tersusun dari selulosa dan berwarna putih cerah dan keras seperti kolang-kaling, yang sering terjadi disebut sebagai kolang-kaling imitasi. Di Indonesia, Nata de Coco pertama kali diuji coba pada tahun 1973 dan diperkenalkan pada tahun 1975. Namun, setelah beberapa tahun, Nata de Coco mulai dikenal luas di pasaran pada tahun 1981.

Nata de coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat yang tinggi dan kandungan kalori yang rendah, sehingga memiliki daya yang tinggi untuk kesehatan, sangat cocok untuk makanan diet karena dapat melancarkan sistem pencernaan dan tidak mengandung kolesterol, sehingga sedang populer dimasyarakat dengan masalah kesehatan. Nata de coco tidak hanya memiliki pasar domestik, tetapi juga memiliki pasar ekspor, terutama di Eropa, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah.


Comments